Untuk Anda menggeluti dunia web, tentu tidak asing dengan Joomla, salah satu CMS populer seperti halnya WordPress, dan Drupal. Anda dapat menggunakan Joomla untuk membuat berbagai jenis website dan aplikasi web. Pengguna CMS Joomla di Indonesia terus bertambah. Joomla memiliki fitur yang lengkap, mudah digunakan, tersedia banyak ekstensi dan didukung banyak pengembang serta komunitas.
CMS Joomla digunakan untuk membuat berbagai jenis, bentuk dan ukuran website. Dengan Joomla Anda dapat membuat website perusahaan, portofolio, portal berita, publikasi online, e-commerce, reservasi online, website bisnis untuk skala kecil dan menengah, website organisasi non-profit sampai ke homepage personal atau keluarga.
Joomla mudah digunakan, layaknya menggunakan aplikasi desktop pada umumnya. Hanya saja, CMS Joomla adalah aplikasi web yang khusus untuk membuat website. Itulah sebabnya, banyak orang yang tidak memiliki latar belakang IT atau ilmu komputer dapat membuat website dengan mudah menggunakan CMS Joomla.
Banyak orang membuat website hanya berfokus pada bagaimanana website terlihat bagus, indah dan menarik. Mereka kurang peduli pada aspek lain yang juga sangat penting seperti optimasi mesin telusur (SEO) dan performa website. Mereka cenderung mengabaikan itu atau hanya mengupayakan sedikit saja.
Untuk Anda yang hanya berkeinginan memiliki website tanpa ada tujuan atau capaian yang diinginkan, mungkin bukan suatu masalah. Namun, kebanyakan website dibangun untuk tujuan dan maksud tertentu. Bila demikian, mengabaikan aspek seperti SEO dan performa website adalah hal yang sangat keliru.
Optimasi mesin telusur dan performa web adalah dua hal berbeda. Optimasi mesin telusur lebih kepada bagaimana meningkatkan jumlah visitor (pengunjung website) dengan cara menampilkan website di posisi atas hasil pencarian mesin telusur (SERP), sedangkan Optimasi performa website lebih ditujukan untuk menjaga loyalitas dan kepuasan pengunjung.
Performa website yang baik juga memberi dampak pada peringkat yang lebih baik di mesin telusur, dapat mengurangi pemakaian bandwidth dan juga meningkatkan pengalaman pengguna (user experience). Dapat dibayangkan bagaimana seandainya sebuah website butuh waktu lama ditampilkan di web browser, pengunjung tentu akan berpindah ke website lain karena tidak sabar dan mungkin tidak akan pernah lagi mengunjungi website tersebut.
Anda tidak cukup hanya dengan mengoptimasi mesin telusur saja tetapi juga performa website. Anda perlu melakukan sesuatu agar website dapat ditampilkan di web browser dengan cepat. Bila Anda membuat website menggunakan Joomla, Joomla mempunyai bebarapa fitur bawaan untuk meningkatkan performa website Joomla.
Joomla sendiri tidak lambat, namun mengubah pengaturan pada fitur bawaan dan melakukan optimasi dapat menaikkan performa website Joomla menjadi lebih baik. Anda dapat memeriksa performa website Joomla menggunakan tool seperti Google PageSpeed Insights. Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan performa website Joomla:
1. Mengaktifkan cache Joomla
Cache adalah salah satu fitur bawaan (built-in feature) yang bisa digunakan untuk meningkatkan performa website Joomla. Secara default, fitur ini dinonaktifkan. Ketika pengunjung mengirim permintaan sebuah laman web Joomla melalui browser, Joomla akan mengambil konten dari database, memuat semua ekstensi (module, plugin, komponen) yang diperlukan, dan memuat semua file template. Joomla kemudian menampilkannya sebagai laman tunggal.
Ketika fitur Cache diaktifkan, hasil dari proses menampilkan laman akan disimpan. Ketika ada permintaan laman Joomla yang sama dari pengunjung, pengunjung akan mendapatkan versi laman yang tersimpan. Ada dua langkah menggunakan fitur cache ini yaitu mengaktifkan cache di Global Configuration dan mengaktifkan plugin System - Cache.
Mengaktifkan Cache di Global Configuration. Untuk mengaktifkan, klik menu System dan kemudian pilih Global Configuration. Pastikan Anda berada di tab System, di bagian Cache Settings pilih salah satu nilai apakah Conservative caching atau Progressive caching.
Mengaktifkan plugin System - Cache. Untuk mengaktifkan, klik menu Extensions dan kemudian pilih Plugins. Temukan plugin bernama System - Page Cache dan kemudian aktifkan.
2. Mengaktifkan kompresi Joomla (Gzip Page Compression).
Gzip Page Compression adalah juga fitur bawaan Joomla. Secara default, fitur ini dinonaktifkan. Anda perlu mengaktifkan agar fitur ini mengkompresi laman web sebelum dikirim ke pengunjung. Kompresi akan mengurangi ukuran laman web Joomla sehingga dapat ditampilkan lebih cepat di browser. Untuk mengaktifkan Gzip Page Compression, klik menu System dan pilih Global Configuration. Pastikan Anda berada di tab Server, di bagian Server Settings pilih nilai Yes untuk Gzip Page Compression.
3. Hindari menggunakan banyak ekstensi Joomla.
Ekstensi Joomla diperlukan untuk menambah kapabilitas dan fungsionalitas website Joomla. Joomla memiliki lima tipe ekstensi yaitu component, module, template, plugin, dan language. Anda dapat menggunakan ekstensi Joomla manapun, namun gunakan secara bijak dan tidak berlebinan karena ini menyangkut performa website Joomla. Semakin banyak ekstensi yang digunakan, waktu muat laman web akan menjadi semakin lama.
4. Hindari menggunakan banyak gambar.
Gambar adalah bagian penting sebuah laman web. Gambar dapat menambah kejelasan konten. Dengan gambar, tampilan website menjadi lebih bagus. Namun, laman web yang memiliki banyak gambar akan menjadi berat dan butuh waktu lama ditampilkan di web browser. Untuk itu, gunakan gambar seperlunya saja, hindari menggunakan gambar yang terlalu besar. Gambar juga perlu dikompresi untuk mendapatkan ukuran file yang lebih kecil.
5. Gunakan content delivery network (CDN).
Content Delivery Network (CDN) adalah jaringan server yang menggunakan kedekatan geografis sebagai kriteria dalam mengirimkan koten web. CDN membantu mempercepat website dengan memperpendek jarak antara pengunjung dan server yang mengirimkan konten web. CDN cocok untuk konten website yang mengandung file media seperti video, audio atau image. Ada banyak ekstensi untuk maksud ini salah satunya adalah JA Amazon S3 Component.
6. Optimalkan website Joomla untuk mobile.
Website yang responsif adalah keharusan. Banyak pengunjung website menggunakan perangkat seperti smartphone dan tablet. Website yang responsif dapat menyesuaikan dengan bentang layar dari perangkat yang digunakan. Website Joomla tidak hanya nampak bagus di perangkat tersebut namun juga harus memiliki performa yang baik. Sekali lagi gunakan Google PageSpeed Insights untuk memeriksa performa website Anda di perangkat tersebut.
7. Optimasi CSS dan JavaScript.
Sebelum browser menampilkan laman web, browser terlebih dahulu akan memproses style dan layout (tata letak) laman web. File-file yang berkaitan dengan style dan layout terdapat pada CSS dan JavaScript. Browser akan mengunduh file-file ini dan memprosesnya sehingga dibutuhkan jeda waktu sebelum menampilkan laman web.
Mengoptimasi CSS dan JavaScript dengan menghapus kode yang tidak perlu dan berlebihan dapat mengurangi jeda waktu yang diperlukan. Anda juga dapat menemukan template Joomla yang mempunyai fitur bawaan untuk mengoptimasi CSS dan JavaScrip, salah satunya adalah template Joomla yang berbasis T3 Framework.
8. Pilih web hosting yang bagus.
Web hosting berpengaruh pada SEO. Penempatan website pada web hosting dapat mempengaruhi peringkat, lalu lintas, dan konversi secara signifikan. Untuk itu, pilih web hosting yang bagus dan sesuai dengan yang dibutuhkan website Anda. Pertimbangkan tentang ruang penyimpanan, trafik bulanan, tranfer data, backup dan juga tipe basis data.