Jumlah blog di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu. Aplikasi web yang digunakan untuk membuat blog juga beragam mulai dari Blogger, Wordpress, Joomla dan sebagainya. Blog-blog di Indonesia lebih dominan dibuat dengan Blogger atau Wordpress dan sebagian kecil dibuat dengan platform lain. Berbeda dengan Blogger yang sepenuhnya platform blog, Wordpress awalnya juga platform blog yang kemudian berubah menjadi CMS, Joomla di awal kemunculan sepenuhnya adalah CMS.
Ini yang mendasari perbedaan Wordpress dan Joomla dilihat dari fitur sistem komentar (comment system). Wordpress memiliki sistem komentar sendiri sehingga blog yang dibuat dengan Wordpress dapat langsung memasang sistem komentar tersebut. Berbeda dengan Joomla, sampai sekarang, Joomla belum memiliki sistem komentar sendiri. Blog yang dibuat dibuat dengan Joomla harus memasang sistem komentar pihak ketiga berupa ekstensi sistem komentar.
Baca artikel Cara instal Joomla 4 Di Web Server Lokal (Localhost) WampServer
2. Penggunaan sistem komentar pada blog
Fungsi sistem komentar pada blog bisa berbeda-beda tergantung pada konten blog. Terlepas dari perbedaan fungsi sistem komentar, alasan penggunaan sistem komentar tidak berubah dari dulu sampai sekarang yaitu sebagai alat interaksi antara penulis dan pengunjung blog (visitor). Komentar di blog umumnya berisi kritik dan saran, pertanyaan, informasi tambahan, ucapan terima kasih, pujian dan sebagainya. Konten blog yang baik, memiliki nilai dan bermanfaat akan diapresiasi oleh pengunjung melalui komentar yang diberikan.
3. Mengganti sistem komentar Facebook Dengan Disqus.
Keberadaan blog tidak hanya dipandang dari tampilan dan mutu konten semata, namun performa blog juga berperan dalam pemeringkatan search engine. Performa blog yang kurang baik dapat berdampak pada jumlah pengunjung blok. Bayangkan seandainya performa blog kurang dan laman blog lambat ditampilkan di browser, pengunjung bisa tidak sabar dan beralih ke blog lain.
Di awal, blog termasmedia ini dibuat dengan CMS Joomla dan sistem komentar Facebook. Banyak komentar telah diberikan oleh pengunjung di banyak artikel blog. Penggunaan sistem komentar Facebook sendiri bukan tanpa alasan. Sistem komentar Facebook digunakan karena Facebook mempunyai jumlah pengguna sangat banyak dan mereka sertiap hari menggunakan Facebook.
Joomla memiliki fitur-fitur bawaan untuk meningkatkan performanya, salah satunya melalui GZip compression. Pengaktifan fitur GZip compression membuat sistem komentar Facebook di Joomla tidak berfungsi dengan baik. Sistem komentar Facebook tetap muncul namun komentar yang ada tidak ditampilkan dan memberi komentar baru juga tidak dapat dilakukan.
Baca artikel Pertimbangkan Beberapa Cara Ini Bila Mendapati Performa Website Joomla Turun
Permasalah tidak berfungsinya sistem komentar facebook banyak disinggung di forum Joomla. Ada yang mengatakan bahwa permasalahan tidak terletak pada Joomla, namun pada sistem komentar Facebook. Masalah ini bisa diatasi dengan memasang ekstensi facebookfix, namun tidak semua memberi hasil. Dengan mempertimbangkan banyak hal, blog termasmedia akhirnya mengganti sistem komentar Facebook dengan sistem komentar Disqus.
4. Menjatuhkan pilihan pada sistem komentar Disqus.
Sebagaimana sistem komentar Facebook, sistem komentar Disqus juga banyak digunakan di blog atau website. Anda dapat menemukan dengan mudah blog yang menggunakan sistem komentar ini. Sebenarnya, ada banyak alternatif sistem komentar yang bisa digunakan di blog Joomla seperti JComment, RSComments, Komento, JA Cackle dan lain sebagainya. Disqus sendiri adalah platform komunitas jejaring yang digunakan di banyak blog atau website di seluruh dunia.
Disqus adalah layanan untuk menerima dan mengelola komentar dan diskusi. Ketika digunakan, komentar dapat dilakukan lebih interaktif dan mudah. Anda dapat menggunakan berbagi fitur yang ada seperti mengungah file gambar, integrasi sosial media dengan banyak situs, moderasi, anti spam, komentar realtime dan masih banyak lagi. Tampilan Disqus bisa disesuaikan agar selaras dengan tampilan blog. Sistem komentar Disqus mendukung perangkat mulai dari PC, tablet dan smartphone.
