Data MySQL disimpan di dalam file-file atau memori menggunakan berbagai teknik berbeda. Setiap teknik menggunakan mekanisme penyimpanan, fasilitas pengindeksan serta tingkatan penguncian yang berbeda untuk memberikan rentang kemampuan dan fungsi yang berbeda pula. Dengan menggunakan teknik berbeda, akan diperoleh kecepatan proses dan manfaat tambahan yang dapat meningkatkan keseluruhan fungsi aplikasi.
Masing-masing teknik dan serangkaian fungsi di MySQL ini disebut dengan storage engine atau table type. MySQL mempunyai sejumlah storage engine yang telah diprakonfigurasi dan diaktifkan di server MySQL. Dua storage engine yang umum digunakan saat ini adalah InnoDB dan MyISAM. InnoDB adalah storage engine untuk MySQL versi 5.5 ke atas, sedangkan MyISAM adalah storage engine MySQL sebelum versi 5.5.
Bila Anda mempunyai website atau aplikasi web lain yang menggunakan database MySQL, Anda dapat mengetahui storage engine yang digunakan MySQL melalui phpMyAdmin. Meskipun Anda dapat mengetahui sotrage engine menggunakan perintah SQL, Menggunakan phpMyAdmin akan lebih disukai karena mempunyai tampilan grafis dan cocok untuk Anda yang tidak menguasai perintan SQL. Berikut ini adalah caranya:
Masuk ke akun cPanel Anda, di kelompok Database, pilih phpMyAdmin.
Di laman phpMyAdmin, pilih database.
Pastikan Anda berada di tab Structure (1), di kolom Type dari daftar tabel database, Anda dapat melihat storege engine yang digunakan MySQL (2).
InnoDB adalah storage engine yang aman untuk proses-proses transaksional di MySQL yang memiliki kemampuan commit, rollback dan crash-recovery untuk memproteksi data. InnoDB menyimpan data dalam indeks-indeks yang terklaster (clustered indexes) untuk mengurangi I/O terkait kueri umum (common queries) berdasarkan primary key.