Konten blog umumnya diperbarui teratur, apakah dengan mengubah konten lama sehingga lebih relevan untuk saat ini atau menambahkan konten baru, sedangkan konten website cenderung statis, jarang diubah dan ditambah. Blog mungkin menggunakan bahasa yang kurang formal, sedangkan website menggunakan bahasa formal dan profesional.
Dari sisi interaksi, blog memiliki interaksi dua arah yaitu antara pemilik dan pengunjung blog. Interaksi dua arah dilakukan melalui sistem komentar yang dipasang di blog. Itulah sebabnya, ketika mengunjungi blog, Anda akan mendapati sistem komentar di bagian bawah. Namun tidak semua blog memiliki sistem komentar, ada juga satu atau lebih blog tidak memiliki sistem komentar. Itu semua tergantung dari preferensi pemilik blog.
Baca artikel:
- Mengatasi Duplikasi Deskripsi Meta Dan Tag Judul Di CMS Joomla
- Melakukan Penyesuaian Panel Admin Joomla Dengan Logo Dan Warna
Blog pada umumnya dibuat sebagai sarana menuangkan ide, gagasan, berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan dan lain sebagainya. Konten blog bersifat informatif dan edukasional, sedangkan website cenderung transaksional. Konten dengan cakupan luas, umum dan tidak mengikat ini mendorong banyak blog baru muncul, selain juga faktor monetisasi, akses internet yang semakin mudah serta platform membuat blog yang beragam.
Banyak Blogger Indonesia membuat blog dengan Blogger atau WordPress. Memang, kedua platform ini ditujukan khusus untuk kegiatan blogging. Dari awal, Blogger adalah platform blog, sedangkan WordPress awalnya adalah platform blog yang kemudian menjadi Content Management System (CMS). Selain Blogger dan WordPress, semua CMS juga dapat menjadi platform blog.
Baca artikel:
- Pentingnya Versi CMS Joomla Untuk Selalu Tetap Terbaru (Up To Date)
- Menjadikan CMS Joomla Lebih Cepat, Aman Dan Stabil Dengan PHP Versi Terbaru
Sekali lagi, yang membedakan blog dengan website adalah konten dan beberapa hal lain terkait konten. Tidak masalah bila blog dibuat dengan Blogger, WordPress, Joomla, Drupal, Magento atau Moodle. Ada banyak CMS di luar sana yang dapat digunakan. Setiap platform memiliki fitur dan struktur bangun berbeda. Pada dasarnya, Blogger dan semua CMS sama yaitu memberi kemudahan dalam mengelola konten digital.
Joomla adalah CMS yang juga dapat digunakan untuk membuat blog. Berbeda dengan Blogger dan WordPress, Joomla dari awal adalah sepenuhnya CMS. Joomla memiliki fitur lengkap yang dibutuhkan untuk membuat website dan aplikasi skala enterprise. Selain fitur bawaan (built-in features), Joomla menyediakan banyak ekstensi di JED untuk menambah kapabilitas dan fungsionalitasnya.
Baca artikel 5 Ekstensi Terbaik Joomla Untuk Membangun E-commerce
Apakah tidak terlalu kompleks membuat blog dengan CMS Joomla? Tentu tidak! Anda dapat menyesuaikan dengan tidak menggunakan banyak fitur atau ekstensi seperti pada website atau aplikasi enterprise. Untuk membuat blog, Joomla juga memiliki kekurangan yaitu tidak memiliki sistem komentar sendiri seperti Blogger dan Wordpress. Blog semestinya memiliki sistem komentar.
Namun, ini dapat diatasi dengan menggunakan sistem komentar pihak ketiga. Ada banyak sistem komentar yang dapat diintegrasikan dengan Joomla seperti Disqus, JComment, CComment Pro, Komento, JA Cackle dan sebagainya. Bukankah pengguna Wordpress juga banyak yang menggunakan sistem komentar dari pihak ketiga seperti Disqus? Ketika Anda menggunakan Joomla untuk membuat blog, ada banyak fitur tidak terpakai.
Banyak yang beranggapan membuat blog dengan Joomla itu rumit. Ini sepenuhnya tidak benar. Pada dasarnya, semua CMS itu sama. Benar, bila masing-masing memiliki istilah dan cara berbeda. Dengan persiapan yang tepat dan langkah yang benar, Anda dapat membuat blog dengan Joomla. Bila akhirnya Anda memutuskan membuat blog dengan Joomla, berikut ini beberapa petunjuk yang bisa digunakan:
1. Pemilihan template.
Template menentukan keseluruhan design blog Anda. Untuk blog Joomla, coba gunakan template yang bersih dan sederhana. Ketika Anda menginstal CMS Joomla, Joomla telah menyertakan dua template bawaan. Salah satu template bisa digunakan untuk membuat blog. Template yang disertakan di Joomla memiliki struktur yang baik, ringan dan juga lebih clean code.
Namun, bila Anda merasa tidak cukup dengan template bawaan Joomla, Anda dapat menggunakan template dari pihak ketiga. Ada cukup banyak website penyedia template Joomla, ada yang gratis dan ada juga yang premium (berbayar). Yang perlu dipastikan adalah template yang digunakan tersebut sudah responsif dan bisa diubah atau disesuaikan (customization).
2. Fokus pada kecepatan.
Joomla memiliki banyak fitur dan juga menyediakan berbagai ekstensi di JED. Namun, Anda perlu mengingat kembali bahwa Anda membuat blog dan bukan website atau aplikasi skala enterprise. Gunakan fitur dan ekstensi seperlunya saja. Pemakaian fitur atau ekstensi secara berlebihan akan memperberat loading blog Joomla. Usahakan blog Joomla tetap memiliki performa terbaiknya.
Baca artikel:
- Mengenal Tipe-Tipe Ekstensi Joomla Dan Petunjuk Memilihnya
- Solusi Bila Mendapati Performa Website Joomla Turun
Bila kemudian Anda merasakan performa blog Joomla menurun, Anda dapat mengambil langkah agar performa blog menjadi baik lagi. Joomla memiliki fitur bawaan (built-in features) untuk meningkatkan performanya. Secara default, fitur ini tidak diaktif. Fitur Joomla yang dimaksud adalah Cache dan kompresi GZip. Aktifkan kedua fitur ini untuk memperbaiki performa blog Joomla Anda.
Baca artikel Mengaktifkan Apache GZip Compression Di Hosting Melalui cPanel
3. Buat visual blog yang menarik.
Terkait blog Joomla, penekanan visual yang menarik bukan pada menggunakan fitur dan ekstensi berlebihan, namun lebih ke konten. Tentu Anda tidak akan membuat artikel blog Joomla yang hanya berisi teks saja. Teks menjadi bagian paling penting sebuah artikel, namun artikel yang hanya menggunakan teks saja akan terkesan menjemukan. Pengunjung yang membaca artikel bisa cepat bosan.
Anda dapat menambahkan gambar ke artikel blog sehingga memberi kesan visual lebih baik. Namun penambahan gambar juga jangan berlebihan, seperlunya saja. Bila Anda menambahkan banyak gambar di artikel Joomla, halaman blog menjadi berat dan waktu muat menjadi lama. Hindari menggunakan gambar yang terlalu besar. Usahakan kurangi ukuran file gambar dengan cara dikompres dengan tool online atau aplikasi Adobe Photoshop.
Baca artikel:
4. Perhatikan aspek keamanannya.
Ada yang mengatakan bahwa website atau blog Joomla rentan diserang hacker. Joomla memiliki sisi keamanan sangat baik asal Anda melakukan update ketika ada versi terbaru. Semua software sumber terbuka apapun memang rentan pada masalah keamanan. Hal ini disebabkan karena kode sumbernya dapat diunduh gratis, dipelajari dan akhirnya dapat diketahui sisi kelemahannya.
Baca artikel:
- Cara Update CMS Joomla Ke Versi Terbaru Melalui Softaculous
- Cara Update Joomla Ke Versi Terkini Melalui Area Administrator (Joomla Backend)
Sebenarnya kelemahan yang ada bukan semata-mata ada pada Joomla, namun bisa pada bahasa PHP atau database MySQL yang juga merupakan software sumber terbuka. Cara terbaik membentengi blog Joomla Anda adalah dengan melakukan update ketika ada rilis versi terbaru. Bila sangat diperlukan, Anda dapat menambahkan ekstensi tertentu untuk memberikan lapisan keamanan tambahan.