Jumlah blog, website dan aplikasi web lain seperti online shop atau e-commerce terus bertambah dari waktu ke waktu. Banyak faktor yang mendorong pertumbuhan ini seperti infrastruktur internet yang semakin baik, akses internet yang semakin mudah serta banyak dan beragamnya aplikasi web seperti CMS untuk membuat blog, website atau online shop secara instan dan mudah.
Pengusaha menyadari bahwa kegiatan bisnis, dalam skala kecil sekalipun, perlu didukung dengan website untuk menjangkau pasar atau klien yang lebih luas. Demikian juga, banyak blogger bermunculan tidak hanya sekedar menuangkan ide, gagasan, pengalaman atau pengetahuan ke dalam blog, namun blog juga telah menjadi sumber penghasilan melalui program afiliasi. Blogger umumnya mengelola lebih dari satu blog.
Blog, website dan aplikasi web lainnya membutuhkan nama domain sebagai alamat online. Dengan banyaknya blog, website dan aplikasi web, nama domain idaman kini menjadi sulit untuk didapat karena telah digunakan atau dimiliki oleh orang lain. Namun, masih ada cara mendapatkan nama domain idaman seperti membeli nama domain yang dimiliki orang lain, menggunakan nama domain yang sama dengan ekstensi berbeda atau menggunakan nama domain yang memiliki kemiripan.
Menentukan nama domain untuk website bisnis berbeda dengan nama domain untuk blog pribadi. Nama domain website bisnis membawa brand bisnis dan juga digunakan untuk tujuan branding, sedangkan nama domain untuk blog lebih tidak terikat. Bila pemilik blog menyukai suatu nama domain, akan langsung digunakan tanpa banyak pertimbangan.
Nama domain untuk website bisnis maupun blog pribadi idealnya mempunyai sesuatu yang dapat dianggap mencirikan bisnis yang dijalankan maupun konten blog. Menetukan nama domain yang demikian memang tidak mudah, terlebih lagi bila sudah digunakan oleh orang lain. Apapun bisnis atau konten blog Anda, ada beberapa petunjuk untuk menentukan nama domain:
1. Gunakan nama domain pendek dan mudah diingat.
Tidak ada yang salah menggunakan nama domain yang panjang bila Anda menginginkan itu, namun sebaiknya, gunakan nama domain pendek dan mudah diingat. Umumnya, orang cenderung lupa dengan nama domain yang panjang, terlebih lagi bila nama domain sulit diingat. Ketika seseorang mengetik atau menulis nama domain panjang dan sulit diingat, akan cenderung salah atau keliru.
2. Hindari tanda hubung (hyphens) atau angka.
Hindari menggunakan tanda hubung (hypens) atau angka di nama domain. Nama domain seharusnya satu kata atau beberapa kata menjadi satu. Usahakan nama domain mudah dilafalkan secara lisan. Ketika nama domain memiliki tanda hubung atau angka dan ketika Anda melafalkannya, orang yang mendengar akan bingung apakah tanda hubung diperlukan atau angka ditulis sebagai kata atau numerik.
3. Gunakan ekstensi berbeda untuk nama domain sama.
Sering kali, nama domain dan ekstensi yang diinginkan, sudah digunakan orang lain. Bila nama domain tersebut mewakili brand bisnis, Anda tetap dapat menggunakan nama domain tersebut dengan ekstensi berbeda. Misalnya, seseorang sudah menggunakan nama domain dengan ekstensi .com, Anda dapat menggunakan nama domain yang sama dengan ekstensi alternatif, misalnya .net.
4. Hindari nama domain yang terkait hak cipta.
Pertimbangkan baik-baik bahwa nama domain yang digunakan tidak melanggar hak cipta dari suatu merek, perusahaan atau mungkin yang terkait produk atau layanan. Meskipun ada banyak faktor sampai sesuatu dikatakan melanggar hak cipta, namun mengantisipasi lebih awal akan lebih baik daripada Anda terlanjur menggunakan nama domain dalam jangka waktu lama dan akhirnya muncul masalah terkait hak cipta.
5. Tentukan nama domain yang mencirikan bisnis atau konten blog.
Tidak masalah Anda menggunakan nama domain yang disukai, yang keren atau dianggap lebih menarik. Nama domain bisa apa saja, namun usahakan bisa menjadi identitas bisnis atau dapat menggambarkan konten blog Anda. Nama domain seperti ini dapat memberi gambaran sepintas dari bisnis atau konten blog, akan mudah diingat dan memunculkan rasa ingin tahu.